Kamis, 21 Oktober 2010

2-0 Saja Cukup

 Arema Menang 2-0, Tembus Runner Up
KANJURUHAN - Singo Edan masih terlalu tangguh bagi Laskar Kalinyamat. Tim asal Jepara ini dilumat 2-0 (1-0) dihadapan Aremania, kemarin sore.
Tanda-tanda kemenangan itu sudah terlihat sejak babak pertama. Arema berhasil mendikte Persijap Jepara dengan permainan cepat. Gol cantik Esteban Guillen dari luar kotak penalti menjadi pembuka kemenangan Singo Edan pada babak pertama, ketika pertandingan berjalan 17 menit.
Arema tetap perkasa kendati bermain tanpa sang kapten Piere Njanka yang terkena akumulasi kartu serta Leonard Tumpamahu yang berhalangan turun. Kawalan Purwaka dan Zulkifli menjadi benteng kukuh yang sulit ditembus. Sebaliknya, di lini depan Miroslav Janu memasang Yongki Aribowo sebagai starter.
Kombinasi yang solid tersebut membuat Singo Edan mendikte Persijap sejak peluit tanda mulai ditiup wasit Sulistyoko. Kali ini ban kapten Arema dikenakan pemain bermental fighter Noh ‘Along’ Alamshah. Adapun Roman Chmelo dan Ridhuan mendapat peran yang penting dalam lapangan hijau.
Tapi justru Esteban Guillen yang membuka kemenangan Arema melalui sontekan cantiknya dari luar kotak penalti. Berawal dari tendangan pojok, Esteban mengoper bola ke arah Ridhuan yang kemudian disodorkan balik dengan cepat. Bola yang berada di zona sayap kiri itu langsung ditendang dengan keras di tiang jauh oleh Esteban dan gol indah tercipta.

Sebetulnya, Esteban sudah berkali-kali membahayakan gawang yang dikawal Danang Wihatmoko. Pada menit 13, melalui umpan ringan dari Zulkifli, Esteban melakukan tendangan salto yang mengarah tepat ke bawah mistar gawang Danang Wihatmoko. Beruntung sang kiper Laskar Kalinyamat itu segera menepis bola sehingga melahirkan tendangan pojok.
Esteban sendiri kerap kali menjalankan fungsinya mendistribusikan bola kepada pemain depan. Menit ke 4, umpan bolak-balik antara Ridhuan dan Esteban nyaris membuat Along menjebol gawang Danang. Namun tendangan itun masih melebar, pemain Persijap pun bernafas lega.
Nah, usah mencetak gol, serangan pemain Arema makin bertubi membuat lini belakang Laskar Kalinyamat kalang kabut. Sempat terjadi blunder pada menit 20 di lini belakang Arema, beruntung bola itu berhasil diantisipasi oleh Kurnia Meiga.
Adapun di kubu Persijap, selepas serangan perdananya kandas pada menit 14 ketika Gendut Doni offside, tak sekalipun membahayakan gawang Kurnia Meiga.
Justru Laskar Kalinyamat terpancing permainan cepat Arema dan meladeni dengan permainan keras. Kedua tim memperagakan permainan cepat dan keras dan malah menguntungkan Arema. Tampaknya, Persijap lupa bahwa Arema memiliki Roman Chmelo dengan canon ball-nya dan M. Ridhuan yang memiliki kecepatan.
Benar juga pada menit 30 kerjasama Esteban dan Ridhuan melalui sayap kanan nyaris menjebol gawang Danang. Sekali lagi, Persijap nyaris kebobolan lantaran melupakan kecepatan pemain Singapura itu. Dua menit berselang, giliran Roman nyaris membuat gol melalui sundulan berkat umpan jauh Esteban.
Pada menit 36 giliran Persijap mendapat kesempatan menyamakan skor melalui tendangan bebas Xavi Javier Perez. Namun, Xavi tak mampu memaksimalkan peluang itu lantaran tendangannya terlalu melebar. Buntutnya, pada menit 38, pelatih Laskar Kalinyamat Suimin Diharja mengganti Xavi dengan memasukkan Johan Juansah.
Masuknya Johan membuat daya gedor Persijap sedikit bertambah, namun peluang gol masih belum terjadi. Malah sebaliknya, menit 41, permainan keras yang diperagakan pasukan Kalinyamat membuat Enjang Rohiman terkena kartu kuning. Enjang melepaskan tekel yang keras kepada Juan Revi. Hingga turun minum kedudukan masih bertahan 1-0 untuk kemenangan Singo Edan.
Memasuki babak kedua, Arema kembali mendapat keuntungan dengan memanfaatkan Persijap yang sering kehilangan bola. Nyaris saja, Danang kebobolan oleh aksi individu Ridhuan dari sayap kanan setelah mendapat umpan apik dari Zulkifli. Serangan pada menit pertama babak kedua itu membuahkan sepak pojok hingga tiga kali di gawang Danang Wihatmoko.
Pada sepak pojok ketiga bola disapu pemain Persijap dan jatuh di kaki Esteban Guillen. Sayangnya umpan lambung Esteban terlalu keras sehingga bola berhasil dikuasai lagi oleh Danang Wihatmoko.
Kiper muda itu langsung mengirim bola jauh ke depan, di kaki Gendut Doni yang langsung melakukan tendangan jarak jauh berharap mendapat gol seperti Esteban.
Kesigapan Kurnia Meiga membuat aksi Gendut Doni itu hanya memberikan peluang gol melalui sepak pojok kepada Persijap. Bola ditendang namun sepak pojok itu gagal dikonversi menjadi peluang emas dan bola dikuasai Arema. Permainan makin keras sehingga giliran defender Arema Zulkifli Syukur yang terkena kartu kuning.
Arema terus melakukan serangan, peluang emas di depan kotak penalti kembali didapat Roman. Sayangnya tendangan canon ball yang dilakukan seketika alias first time itu masih melambung diatas mistar Danang. Sebaliknya, Persijap yang kembali menyerang balik melalui Gendut Doni mendapatkan tendangan pojok.
Menit ke 54, Miroslav Janu memasukkan Musafri untuk menggantikan Roman agar menambah daya gedor dan kecepatan serangan di lini depan. Kehadiran Musafri mampu memporakporandakan lini belakang Persijap. Giliran menit 58, Hyun Soon-Min keluar digantikan Riski Nopriansah.
Menit ke 59 tempo permainan makin keras, gelandang bertahan Arema Juan Revi nyaris terlibat adu pukul dengan Guti. Penyebabnya Guti memasang sepatu ke kaki Revi yang bisa membuat cedera parah. Tak terima, Revi langsung mendatangi Guti, beruntung aksi itu diredam rekan-rekannya.
Nah, konstribusi kecepatan Musafri dimanfaatkan Arema melalui umpan terobosan yang dilakukan Esteban Guillen. Tapi hakim garis telah mengangkat bendera pertanda offside, Arema kembali menyusun serangan.
Keasyikan menyerang, justru lini belakang Arema membuat kesalahan. Akibat salah passing, bola berada di kaki Gendut Doni, seharusnya sudah satu lawan satu dengan kiper namun malah diumpan ke arah Riski dan melambung jauh.
Menit 68, serangan bertubi dari Arema kembali membuahkan gol oleh M. Ridhuan. Gol itu tercipta berawal dari tendangan pojok Esteban yang diheading tak sempurna oleh Evaldo. Bola jatuh di kaki Zulkifli yang ditendang kearah gawang, namun membentur Along dan pemain belakang Persijap. Untungnya, bola pantul itu jatuh di kaki M. Ridhuan yang langsung menceploskan gol tanpa kesulitan.
Kebobolan 2-0 membuat Persijap memasukkan Anggo Julian dan menggantikan Aris Fandi Kurniawan. Secara bergantian Musafri dan Yongki terus mengatur serangan dari sayap.
Kiprah Yongki pada menit 77 disayap kanan terpaksa harus dihentikan oleh Evaldo dengan pelanggaran. Tendangan bebas Esteban membuat sklimit terjadi di gawang Danang, bola jatuh di kaki Yongki namun dia dalam posisi offiside.
Menit 79, Arema memasukkan Bustomi dan menggantikan Noh Alam Shah yang cedera. Masuknya Bustomi membuat tempo serangan makin cepat, menit 84 hampir saja umpan silang Yongki membobol gawang Persijap, Danang berhasil menepisnya.
Pada menit 87, Yongki digantikan dengan M. Fakhrudin dan hingga memasuki menit tambahan kedudukan masih bertahan 2-0. Pemain Persijap tak mampu menembus kokohnya pertahanan Arema kendati Guti berkali-kali mencoba skillnya. Kemenangan ini sekaligus mempertahankan posisi Arema di kasta atas Indonesia Super League.